Tangisan Nabi Yang menjadi penyubur tubuhan - Mujib's Blog

Tangisan Nabi Yang menjadi penyubur tubuhan

Pernahkah kalian menangis ? jika pernah berarti kalian adalah manusia normal. Dan tahukan kalian bahwa tangisan itu ada yang disebabkan oleh kesedihan dan ada juga yang disebabkan oleh kebahagiaan yang mendalam. Ada yang disebabkan urusan duniawi (dunia), ada juga yang disebabkan urusan ukhrawi (akhirat). Tangisan juga memiliki efek yang berbeda-beda. Tangisan yang disebabkan kesedihan dunia akan menggelapkan hati. sedangkan tangisan yang disebabkan kesedihan dalam perkara akhirat akan menimbulkan terangnya hati.

Seperti perkataan seorang sahabat Nabi saw yang sangat dermawan dan sopan tingkah lakunya, ialah sahabat ‘Utsman bin Affan :

هَمُّ الدُّنْيَا ظُلْمَةٌ فِى الْقَلْبِ وَهَمُّ الْأَخِرَةِ نُوْرٌ فِى الْقَلْبِ

“Sedih semata-mata karena urusan dunia adalah kegelapan hati. Sedih semata-mata karena urusan akhirat adalah terangnya hati”

Tangisan yang disandarkan karena takut kepada Allah akan menimbulkan suatu energi positif bagi pelakunya. Sebagaimana yang telah diketahui banyak orang bahwa tangisan menjadikan suatu beban menjadi terasa lebih ringan. Seperti halnya jika anak muda yang sedang dilanda kerinduan pada kekasihnya atau ada seseorang yang sedang mengalami kegagalan usaha, maka ketika orang itu menangis, terasa ringanlah beban yang diembannya disebabkan apa-apa yang ia rasakan seolah telah dikeluarkan dari benaknya.

Tangisan yang tulus membuat hati merasa lebih tenang. Namun ada juga tangisan yang tiada arti atu justru membuat seseorang menjadi lebih buruk, yaitu ketika tangisan penyesalan yang terlalu dinikmati, sehingga oarang itu hanya melihat kebelakang dan terus membayangkan masa lalu yang kelam.

Seorang muslim harus bisa menyikapi kesalahn-kesalahan yang pernah ia perbuat, yaitu dengan bertobat kepada Allah swt dengan tobat yang sebenar-benarnya (taubatan nasuha). Setelah bertobat, orang tersebut hendaknya tidak mengulangi kesalahn yang sama serta harus berfikir untuk melakukan hal yang lebih baik dari masa lalu. Dengan demikian insaAllah taubatnya akan diterima Allah swt. Dari sekian banyak orang bertaubat dan menangis, ada pertaubatan atau tangisan yang sekiranya orang zaman sekarang seakan tidak mampu melakukannya karena begitu beratnya, yaitu tangisan yang dilakukan oleh nabi utusan Allah swt, Nabi Dawud as dan Nabi Yahya as. Seperti yang ternukil dalam kitab Irsyadul ‘Ibad berikut ini :

Imam mujahid berkata “Nabi Dawud as pernah menangis dengan bersujud selama empat puluh hari, tidak mengangkat kepalanya. Sehingga rerumputan di sekitarnya tumbuh lantaran air matanya. Akhirnya rerumputan  itu menutupi kepalanya. Lantas ada yang memanggil wahai Nabi Dawud, apakah kamu merasa lapar sehingga aku memberimu makanan ? apakah kamu merasa haus sehingga aku memberimu air untuk diminum ?  ataukah kamu telanjang sehingga aku memberikanmu pakaian ? akhirnya Nabi Dawud pun merintih dengan suara yang menjadi-jadi samapai menyebabkan kayu disekitarnya menjadi kering lantaran panasnya uap yang keluar dari dadanya.

Setelah kejadian itu Allah swt pun mengampuni Nabi Dawud. Kemudian Nabi berkata : Wahai Tuhanku, jadikanlah kesalahanku tertulis ditapak tanganku. Do’a itupun dikabulkan oleh Allah swt, sehingga kesalahan itu benar-benar tertulis di telapak tangannya. Sehingga tiap kali telapak tangannya terbuka dan Nabi Dawud melihatnya, tangisan pun kembali terjadi lagi.

Abdullah bin Umar berkata : Yahya bin Zakariya as menangis sampai pipinya terbelah –belahdan giginya pun terlihat. Kemudian ibunya berkata : wahai anakku, bila kamu mengizinkanku untuk membuatkanmu dua potong kain dari bulu untuk menutup giiginya yang kelihatan oleh orang banyak. Kemudian Nabi Yahya pun memberi izin kepada ibunya dan kain itu ditempelkan pada dua pipinya. Jadi bila Nabi Yahya menangis maka dua potong kain itu pun basah penuh dengan air matanya. Lalu ibunya datang menghampiri dan memeras kain tersebut.

Dari dua contoh tangisan tersebut sudah sangat sepatutnya bagi orang yang melakukan dosa supaya lekas bertaubat dengan setulus-tulusnya sehinga taubat yang dilakukannya di terima oleh Allah pemelihara alam raya lagi maha pengampun. 

Semoga kita selalu menjadi insan yang diliputi oleh pertolongan Allah swt. amiin

Comments


EmoticonEmoticon