Dua Istana yang Terbuat dari Emas Perak dan Yaqut Merah - Mujib's Blog

Dua Istana yang Terbuat dari Emas Perak dan Yaqut Merah


Dalam sejarah tercatat bahwa Istana termegah yang pernah ada di dunia ini adalah istana Nabi Sulaiman a.snot. Istananya yang begitu luas dan terbuat dari kaca membuat tidak ada yang bisa menandinginya sampai saat ini. Namun demikian, ternyata ada istana megah yang tak kalah indahnya, yakni dua istana yang terbuat dari Emas, Perak dan Yaqut Merah. Diamana istana itu kelak akan diberikan kepada orang-orang yang bermal shalih. Seperti dalam suatu hikayat yang akan tersaji dibawah ini.
Ali Yafi’i pernah menceritakan bahwa di kota Ar-Roy ada seorang hakim yang kaya raya, lantas pada hari ‘Asyura ada seorang yang sangat miskin datang kepadanya, kemudian berkata  “Semoga Allah memberikan kehormatan kepada hakim. Aku seorang fakir yang memiliki keluarga banyak, aku datang kepadamu untuk meminta pertolongan atas berkah hari yang mulia ini, hendaklah kamu memberikan delapan kilo roti dan empat kilo daging serta uang dua dirham”. Kemudian hakim itu menjanjikan nanti pada waktu Zhuhur akan diberinya. Setelah orang itu datang pada waktu yang dijanjikan, rupanya hakim itu menangguhkan lagi sampai waktu Asar. Waktu Asar pun telah tiba dan orang miskin tadi datang kepada hakim untuk yang ketiga kalinya, namun ternyata hakim itu tidak memenuhi janjinya, yakni memebrikan permintaan si miskin.
Akhirnya si miskin itu pergi dengan hati yang sedih, seakan badai yang sangat besar telah membawanya kelaut yang teramat jauh dari daratan. Sesampainya di halaman rumah, si miskin mendapati seorang Nasrani yang sedang duduk didepan pintu rumahnya. Kemudian si miskin berkata pada orang Nasrani itu  “Dengan kehormatan hari ini (‘Asyura) berilah kami sesuatu” kemudian orang Nasrani itu bilang “Ada apa dengan hari ini ?”. Kemudian si miskin menceritakan keistimewaan-keistimewaan hari ‘Asyura. Setelah si miskin bercerita tentang keistimewaan hari ‘Asyura itu, kemudian orang Nasrani berkata  “Sebutkanlah kebutuhanmu, sesungguhnya aku telah bersumpah atas hari yang agung ini”. Tanpa keragu-raguan si miskin mengatakan akan kebutuhannya pada roti, daging dan uang dua dirham.
Setelah si miskin menyebutkan kebutuhanya akan roti, daging dan uang, kemudian orang Nasrani itu memberinya sepuluh gatang gandum, daging dan dua puluh dirham, seraya berkata “Ini untukmu dan keluargamu, aku memberimu setiap bulan untuk menghormati keagungan hari ini (‘Asyura)” dan si miskin pun pergi kerumahnya.
Ketika malam telah tiba, dan hakim sudah mulai tertidur pulas. Dia bermimpi seakan-akan ada orang yang berkata kepadanya “Lihatlah ke atas”, kemudian hakim itu pun melihat keatas seperti suara yang didengarnya dan melihat ada dua istana megah. Istana yang pertama batu merahnya terbuat dari emas dan perak, Istana yang kedua terbuat dari yaqut yang berwarna merah, dimana bagian luar istana yang begitu luas dapat terlihat dari dalam istana. Setelah menyaksikan itu semua, kemudian hakim berkata kepada Tuhan “Wahai Tuhanku, untuk siapakah istana yang begitu megah ini?” Tuhan berfirman “Kedua istana itu akan menjadi milikmu seandainya kamu mau memenuhi kebutuhan seorang fakir yang meminta kepadamu. Ketika kamu tidak mau memberinya maka kedua istana itu menjadi milik seorang Nasrani”.
Kamudian hakim itu tersentak bangun dari tidurnya dalam keadaan ketakutan. Ketika pagi telah tiba, lantas si hakim pergi kerumah orang Nasrani yang telah memenuhi kebutuhan si miskin. Sesampainya di rumah orang Nasrani, hakim pun bertanya kepadanya (orang Nasrani) “Kebaikan apakah yang telah kamu lakukan kemarin?”, kamudian orang Nasrani itu menjawab “Bagaimana kamu tahu tentang hal itu?” kemudian si hakim menceritakan mimpi yang telah di alaminya semalam dan berkata “Sekarang juallah kepadaku kebaikan yang telah kamu perbuat kepada si miskin dengan harga serarus ribu”
Setelah mendengar permintaan hakim, bahwa si Nasrani diminta untuk menjual kebaikan yang telah dilakukannya, kemudian si Nasrani berkata kepada hakim “Setiap amal perbuatan yang di terima oleh Allah swt adalah mahal harganya, maka aku pun tidak akan pernah menjualnya, sekalipun dibelinya menggunakan bumi serta seisinya”
Setelah itu, kemudian hakim bertanya “Apakah kamu tidak mau meberikan dua istana itu ?” dan berkata “Kamu bukan seorang Muslim”. Mendegar perkataan itu, lantas si Nasrani memotong ikat pinggangnya yang merupakan tanda bagi pemeluk umat Nasrani pada waktu itu. Setelah memotong ikat pinggangnya, kemudian si Nasrani mengucapkan dua kalimat Syahadat dan menyatakan bahwa Agama Nabi Muhammad saw adalah Agama yang benar adanya.
Dengan suatu bukti yang telah kita ketahui melalui sebuah hikayat. Semoga kita semakin gemar melakukan amal-amal shalih, baik di hari (bulan) ‘Asyura ataupun hari-hari yang lain.

Comments


EmoticonEmoticon