Manusia Hidup Kekal dan Abadi - Mujib's Blog

Manusia Hidup Kekal dan Abadi


Benarkah ada manusia yang hidup kekal dan abadi ? Mari kita simak sedikit ulasan atau keterangan yang sumberanya berasal dari pedoman umat Islam, yaitu kitab suci Al-Qur’an.

Sudah menjadi kesimpulan kebanyakan orang, bahwa di dunia ini tidak ada yang kekal dan abadi, selain Dzat yang Maha Kekal dan Abadi, yaitu Allah swt. Semua makhluk bersifat lemah. Manusia adalah makhluk, dan makhluk adalah sesuatu yang baru, sehingga segala yang baru pasti rusak (tidak kekal). Seperti yang tertera dalam kalam Ilahi :

كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya : “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qashash : 88)

Sementara itu, jika kita mau mendalami lebih lanjut tentang keberadaan manusia yang lemah, pasti fikiran yang ada adalah sifat tak berdaya untuk menolak segala mara bahaya kecuali dengan pertolongan Allah swt, itulah pemikiran yang beaik dan benar. 

Kemudian, jika kita menelan mentah-mentah makan ayat diatas dan langsung mengatakan bahwa memang tiada sesuatu yang abadi, maka pola fikir kita yang kit gunakan adalah pola fikir yang kurang berkembang dan kurang kritis. Kita juga termasuk orang yang kurang teliti dalam mengambil suatu pijakan. maka untuk menanggulangi penyataan bahwa kita termasuk orang yang yang kurang teliti atau kurang toleransi, kita harus mengambil dalil atau sumber ayat yang lain.

Manusia Kekal dan Abadi

Mungkin jika dikatakan Manusia itu kekal dan abadi, akan ada yang bertanya “Bagaimana mungkin manusia itu kekal dan abadi, sedangkan ayat Allah telah mengatakan bahwa segala sesuatu akan binasa kecuali Allah ?”. Dalam kenyataannya juga manusia mati tak ada yang terus hidup. Apakah ayat Allah swt yang salah ataukah manusianya saja yang tidak tahu apa-apa sehingga membangkang dan mengingkari ayat Allah ?

Jawabannya adalah memang benar segala sesuatu itu pasti binasa kecuali Allah swt. Akan tetapi manusia juga ada yang kekal dan abadi, yaitu bukan jasadnya, melainkan amal dan ilmunya. Seperti yang difirmankan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 154 :

وَلاَ تَقُولُواْ لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبيلِ اللّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاء وَلَكِن لاَّ تَشْعُرُونَ

Artinya : “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya”.

Ayat tersebut jelas-jelas mengatakan bahwa orang yang gugur (meninggal) dijalan Allah itu tetap hidup yang berarti orang tersebut kekal meskipun jasadnya telah ditelan bumi. Perlu digaris bawahi juga bahwa orang yang berjuang dijalan Allah swt itu bukan hanya mereka yang bertempur di medan perang membasmi musuh dengan pedangnya, melainkan oranya yang berjuang dijalan Allah swt itu banyak macamnya, seperti mencari nafkah untuk keluarga, membuat masjid, mengadakan acara pengajian, mengajarkan ilmu agama, belajar ilmu agama dan sebagainya.

Dalam sebuah Sya’ir juga di sebutkan bahwasannya orang yang berilmu akan kekal sesudah mati, meskipun jasadnya tertanam di dalam bumi.

أَخُو الْعِلْمِ حَيٌّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ * وَأَوْصَالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْمُ 

Artinya : “Orang yang berilmu tetap hidup selamanya meskipun dia telah meninggal dan tulangnya hancur lebur dalam tanah” (Sya’ir Alala : 17)

Orang yang berilmu memang tidak akan pernah binasa meskipun jasadnya tertanam dalam bumi. Mereka akan kekal dan abadi. Seperti, Imam Syafi’i, Imam Hanbali, Imam Hanafi, Imam Ahmad, Imam Al-Ghazali dan lain-lain. Namanya selalu menggema diamana-mana. Banyak orang yang merindukan kehadirannya. Ilmu yang mereka miliki terkadang ditorehkan dalam catatan-catatan atau yang lebih dikenal dengan kitab atau buku. 

Kitab-kitab karangan ulama’ yang terus dikaji, manandakan bahwa ilmu mereka masih ada, dan artinya mereka masih hidup dalam sanubari para pengkaji kitabnya, meskipun sudah tak ada lagi mulut mereka berbicara secara langsung.

Dari bukti-bukti yang telah dipaparkan kita dapat mengatakan bahwa manusia kekal dan abadi. Dengan catatan yang dimaksud kekal dan abadi bukanlah jasadnya, tapi ilmu dan amalnya.

Comments


EmoticonEmoticon