Keagungan Shalawat Nabi - Mujib's Blog

Keagungan Shalawat Nabi


Nabi Muhammad saw adalah Rasul yang diutus untuk semesta alam. Sosok manusia yang menjadi idola, sekaligus figur yang menjadi panutan umat  Islam ini teramat agung derajatnya. Diamana tiada kekurangan padanya, baik dari segi akhlaq dan segi-segi yang lainnya. Ia bisa sesuai dengan kalangan manapun. Ketika ia duduk diantara pembesar, maka terlihatlah sosok kewibawaan dari raut wajahnya yang memancarkan sinar. Ketika duduk diantara orang du’afa (fakir miskin), maka ia terlihat sebagai orang yang penuh dengan kasih sayang. Ketika berada dikalangan keluarga, maka ia adalah kepala rumah tangga yang tiada orang akan membantah ucapannya. Ketika di medan perang, maka, ia adalah raja yang tiada pasukannya akan membangkang pada intruksinya.

Suatu  kalimat yang tak asing lagi di dengar telinga, yaitu shalawat terhadap Nabi akhir zaman, Muhammad SAW. Mungkin sebagian orang akan bertanya, kenapa Nabi Muhammad yang dikatakan telah dipastikan masuk syurga, tapi masih di do’akan oleh umatnya. Bagi orang yang tidak tahu (bodoh) dan picik fikirannya, ia akan mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang lemah yang pandai membual sehingga orang banyak kasihan padanya. Lain lagi bagi orang yang bersih akal fikirannya, ia akan selalu bershalawat dengan suka ria tanpa pamrih.

Memang benar Nabi Muhammad saw sudah pasti masuk syurga, tapi bershalawat kepadanya bukanlah suatu kesalahan. karena ibarat wadah yang telah penuh dengan air, kemudian seseorang menambahkan air terus menerus kedalam wadah tersebut. Dengan demikian, sudah dapat dipastikan bahwa wadah tersebut akan meluap airnya karena terlalu banyak menampung air dan orang yang terus memasukan air kedalam wadah akan terkena luapan (percikan) air tersebut. Begitulah kiranya, Nabi Muhammad saw yang telah penuh dengan kebaikan, keistimewaan dan keagungan tanpa ada keburukan sedikitpun padanya. Jika orang bershalawat untuknya, maka sebenarnyalah orang itu mendo’akan kebaikan untuk dirinya sendiri.

Keagungan Shalawat Nabi

Nabi Muhammad sw adalah makhluk teragung dan termulia kedudukannya. Begitu mulianya Nabi Muhammad saw, sampai-sampai Allah swt dan para malaikatpun bershalawat kepadnya, seperti yang difirmankan Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56 :

اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَبِى يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا

Artinya : “ Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepadanya (Nabi Muhammad saw) dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. ”

Itulah kagungan shalawat yang tidak hanya makhluk saja yang bersalawat, melainkan Sang Pencipta alam semesta, yakni Allah swt juga bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Maka sudah sangat sepantasnya bagi umat Nabi Muhammad untuk bershalawat kepadanya.

Seperti yang kita ketahui, bahwa Nabi Muhammad merupakan Nabi pemimpin para Nabi. Rasul yang penuh kasih sayang terhdap umatnya, sampai ia rela menderita supaya umatnya berkehidupan yang aman dan damai. Seperti yang tergambarkan dalam firman Allah swt dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 128 :

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوفٌ رَحِيْمٌ

Artinya : “ Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang Rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keamanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min. ”

Dari ayat tersebut dapat kita amati betapa besarnya kasih sayang yang dimiliki Nabi Muhammad saw terhadap umatnya yang beriman. Lalu bagaimana bentuk rasa kasih sayang kita terahadapnya ?

Rasa kasih sayang dan kerinduan kita terhadap Nabi Muhammad saw bisa kita ekspresikan dengan memperbanyak shalawat terhadapnya. Untuk memperbanyak shalawat terhadapnya dan agar kita tidak merasa bosan, dapatlah kita bershalawat dengan mengadakan suatu acara, seperti dibaan yang didalamnya berisi berbagai macam shalawat, pujian dan riwayat (sejarah) Nabi Muhammad saw.

Comments


EmoticonEmoticon