Hukum Bacaan Alif Lam (Lam Ta'rif) Dan Lam Sukun Pada Fi’il - Mujib's Blog

Hukum Bacaan Alif Lam (Lam Ta'rif) Dan Lam Sukun Pada Fi’il


Sudah menjadi maklumnya bago orang yang membaca Al-Qur’an supaya membacanya dengan hati yang bersih dan bacaan yang indah. Ada salah satu dari sebgian cara untuk memperindah bacaan Al-Qur’an, yaitu ketika seseorang membacanya dengan kaidah yang baik dan benar. Diantara kaidah dalam membaca Al-Qur’an yaitu kaidah (cara membaca atau hukum bacaan) Alif Lam (yang masuk pada kalimat isim) dan Lam sukun yang terdapat pada fi’il.

A. Hukum Lam Ta’rif
Lam ta’rif (  ال) adalah lam yang masuk pada kalimat isim dan di dahului hamzah washal. Isim yang di dahului lam ta’rif akan menjadi isim ma’rifah. Sehingga lam ta’rif itu juga sering disebut dengan alif lam ma’rifah. Dalam pembahasan tajwid, yaitu ketika ada alif lam bertemu dengan huruf hijaiyyah, maka ada dua hukum bacaan yang terkandung. Hukum bacaan yang terkadung tersebut adalah alif lam qomariyah dan alif lam syamsiyah.

1. Alif Lam Qomariyah ( القمرية )
Alif lam qomariyah disebut juga izhar qomariyah. Izhar berarti jelas sedangkan qomariyah berarti bulan. Oleh karena itu ketika alif lam dihukumi qomariyah maka alif lam harus dibaca dengan terang, seperti ketika mata melihat terangnya bulan. Hukum bacaan disebut izhar qomariyah yaitu apabila ada alif lam bertemu dengan salah satu huruf qomariyah yang berjumlah empat belas. Huruf-huruf tersebut yaitu : Hamzah ( ء ), Ba’ ( ب ), Ghain ( غ ), Cha’ ( ح ), Jiim ( ج ), Kaf (ك  ), Wawu ( و ) Kha’ ( خ ), Fa’ ( ف ), ‘Ain ( ع ), Qaf ( ق ), Ya’ ( ي ), Miim ( م ), dan Ha’ (  ه). Huruf-huruf tersebut terkumpul dalam sebuah kalimat, seperti yang dikatakan oleh kyai Nazham :
 
اَبْغِ حَجَّكَ وَخَفْ عَقِيْمَه
 
Tanda hukum bacaan izhar qomariyah adalah alif lam ( ال ) terbaca jelas dan sukun ( ...ْ... ). Contoh kalimat :

اَلْأّبْتَرُ، اَلْجِبَالُ، اَلْحُكْمُ
 
2. Alif Lam Syamsiyah ( الشمسية )
Alif lam syamsiyah disebut juga idgham syamsiyah. Idgham berarti memasukan, sedangkan syamsiyah berarti matahari. Oleh karena itu, ketika alif lam dihukumi syamsiyah, maka harus dibaca samar, seperti ketika mata memandang matahari. Hukum bacaan disebut idgham syamsiyah yaitu apabila ada alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yang berjumlah empat belas selain huruf qomariyah. Huruf-huruf tersebut yaitu : Tha’ ( ط ), Tsa’ ( ث ), Shad ( ص ), Ra’ ( ر  ), Ta’ ( ت ), Dhad ( ض ), Dzal ( ذ ), Nuun ( ن ), Dal ( د ), Siin ( س ), Zha’ ( ظ ), Za’ ( ز ), Syiin ( ش ), Lam ( ل ). Huruf-huruf tersebut terkumpul dalam sebuah kalimat, seperti yang dikatakan oleh kyai Nazham :

طِبْ ثُمَّ صِلْ رَحْمًا تَفُزْ ذَا نِعَمْ * دَعْ سُوْءَ ظَنٍّ زُرْ شَرِيْفًا لِلْكِرَمِ
 
Tanda hukum bacaan idgham syamsiyah adalah alif lam ( ال ) tidak terbaca dan tasydid ( ...ّ.. ). Contoh kalimat :

اَاصَّدِقُوْنَ، اَلطَّارِقُ، اَلذِّكْرُ
 
B. Lam Sukun pada Fi’il
Lam sukun pada fi’il yaitu lam yang menyandang sukun pada kalimat fi’il (kata kerja) dan merupakan bagian dari asal kata. Lam sukun bisa terdapat pada fi’il madhi (bentuk kata kerja masa lampau), fi’il mudhari’ (bentuk kata kerja masa sekarang atau yang akan datang), serta fi’il amr (bentuk kata kerja yang berarti perintah). Ada dua hukum bacaan yang yang berkaitan dengan cara membaca lam sukun yang terdapat pada kalimat fi’il, yaitu hukum bacaan izhar dan idgham.

1. Izhar ( إظهار )
Dalam hukum lam sukun, izhar disebut juga dengan izhar mutlak (wajib izhar). Hukum bacaan disebut izhar mutlak yaitu apabila ada lam sukun pada fi’il yang jatuh ditengah atau di akhir kalimat tidak bertemu dengan huruf lam ( ل ) dan ra’ ( ر ). Sesuai namanya, maka cara membaca lam sukun tersebut adalah jelas. Kata Nazham :

وَاَظْهِرَنْ لاَمَ فِعْلٍ مُطْلَقًا * فِى نَحْوِ قُلْ نَعَمْ وَقُلْنَا وَالْتَقى
 
Maksud dari nazham tersebut yaitu “Apabila ada lam sukun pada fi’il bertemu dengan huruf hijaiyyah selain lam dan ra’, maka harus dibaca izhar”.
Contoh kalimat :

زُلْزِلَتِ، يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ، قُلْ نَعَمْ
 
2. Idgham ( إدغام )
Hukum bacaan disebut igham yaitu apabila ada lam sukun pada fi’il jatuh diakhir kalimat dan bertemu dengan huruf lam ( ل ) atau ra’ ( ر ). Sesuai namanya, maka cara membaca lam sukun tersebut adalah dengan meng-idgham-kan (memasukan) lam sukun pada huruf lam atau ra’. Dengan kata lain lam sukun sudah tidak nampak lagi (suaranya) karena telah dimasukan kedalam huruf lam atau ra’, sehingga yang ada hanyalah suara lam atau ra’.
Contoh kalimat :

وَقُلْ رَّبِّ، يَجْعَلْ لَّهُ، اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ
 
Catatan penting :
Ketika lam sukun pada fi’il berada di tengah kalimat, maka hukumnya tetap dibaca izhar. Hukum bacaan idgham hanya ketika lam sukun berada di akhir kalimat.

Demikianlah hukum bacaan alif lam dan lam sukun pada fi’il. Semoga pembahasan tersebut dapat menambah pengetahuan para pembaca dan orang disekitarnya. Hanya kepada Allah swt saya memohon keberkahan darinya. Amiin....


5 komentar


EmoticonEmoticon