Hadits Arba'in Nawawi Terjemah Bahasa Jawa dan Indonesia (Hadits ke 4) - Mujib's Blog

Hadits Arba'in Nawawi Terjemah Bahasa Jawa dan Indonesia (Hadits ke 4)



Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya mencoba menerjemahkan hadits ke empat dari kitab Arbain Nawawi dengan harapan bisa mendapat rahmat dari Allah swt yang nantinya bermanfaat bagi diri saya sendiri serta bagi para pembaca yang mulia. Meski saya bukan ahli bahasa, namun zaman sekarang telah banyak berbagai sarana yang  mendukung untuk bisa mengetahui makna yang dituju dari berbagai bahasa suatu daerah. Bahasa suatu daerah dapat diketahui oleh orang lain yang berbeda bahasa, yakni dengan adanya alih bahasa. Adapun sarana alih bahasa itu sendiri banyak sekali alatnya. Seperti kamus, google translite dan lainnya. Nah, sekarang mari kita simak sejenak terjemah Arbain Nawawi Hadits ke empat menggunakan bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia dibawah ini :

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ المَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمَاً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ المَلَكُ فَيَنفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ وَيَؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَالله الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلاذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَايَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا .رواه البخاري ومسلم.

Terjemah Jawa :
Den cerita ake saking Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud ra, dekne sanjang : “Rasulullah saw sampun ngendika dateng kita, wondene kanjeng Nabi saw niku tiang ingkang mesti bener mboten pernah salah lan mesti di anggep bener : “Setuhune saben-saben wong ing antarane sira iku den kumpulake kedadeane ingdalem rahime ibune kanthi mangsa 40 dina rupa mani, banjur dadi sak kepel daging ugo sak mangsa 40 dina, banjur dadi kaya gumpalan-gumpalan sak mangsa 40 dina ugo, sak wise 120 dina mau banjur di utus salah sijining malaikat, malaikat mau banjur nyebulake ruh marang gumpalan mau lan den tetepake kanggo gumpalan mau rupa patang perkara : Rizqine, Matine, Amale, sengsara utawa seneng. 

Mangka demi Gusti Allah kang ora ana pengeran kejaba panjenengane (Allah swt), setuhune ana ing antarane salah sijine sira kabeh wong kang nglakoni amal ahli syurga, sehinggo ora ana ing antarane wong mau lan neraka kejaba namung jarak sak hasta, banjur teka ketetapane (takdire) gusti Allah swt ndingini marang wong mau, mangka wong mau banjur nglakoni amal ahli neraka, sehingga wong mau mlebu neraka.

Lan setuhune ana ing antarane salah sijine sira kabeh wong kang nglakoni amal ahli neraka ngasi ora ana ing antarane wong mau lan neraka kejaba namung jarak sak hasta, mangka teka ketetapane gusti Allah swt, sehingga wong mau nglakoni amal ahli syurga, mangka wong mau mlebu surga. Hadits iki den riwayatake dening Imam Bukhari lan Imam Muslim.

Terjemah Indonesia :
Diceritakan dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud ra, dia berkata : “Rasulullah saw telah mengatakan kepada kami, adapun beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan. : “Sesungguhnya setiap orang diantara kamu di kumpulkan pembentukan (kejadian)nya di dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa sperma (mani), kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (40 hari), kemudian menjadi sederet gumpalan seperti sekerat daging selama 40 hari juga, setelah 120 hari di utuslah kepadanya satu malaikat, maka malaikat itu meniupkan ruh kepadanya dan di tetapkan  dengan empat perkara : Rizqinya, Ajalnya, Amalnya, celaka atau bahagia.

Maka demi Allah yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya ada di antara kalian orang-orang yang mengerjakan amalan ahli syurga, sampai tidak ada diantara dia dan syurga kecuali tinggal sehasta lagi, maka mendahuluilah atasnya ketentuan (takdir) Allah swt, maka dia melakukan amalan ahli neraka sehingga akhirnya dia masuk kedalam neraka. Dan ada juga diantara kalian orangyang melakukan amalan neraka sampai tidak ada diantara dia dan neraka kecuali sehasta saja, kemudian mendahuluilah ketentuan Allah, sehingga dia melakukan amalan ahli syurga, maka akhirnya masuklah dia ke dalam syurga.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Dari hadits di atas kita dapat pelajaran bahwa betapa hebatnya perjuangan seorang ibu yang mengandung bayi mulai dari setetes air mani hingga berwujud bayi selama kurang lebih sembilan bulan. Karena itu sudah sangat patut bagi kita untuk menghormati, menyayangi serta memuliakan seorang ibu. Jangan sampai kita malah menyakiti hatinya. Disamping itu juga kita dapat pelajaran berupa hal yang harus kita terima. Takdir baik dan takdir buruk semua adalh dari Allah swt. Namun tidak ada salahnya jika kita terus berusaha menjadi orang yang senantiasa berlaku baik, entah kapanpun dan dimanapun kita berada.

Demikianlah terjemah hadits Arbain Nawawi hadits yang ke empat. Apabila pembaca merasa apa yang telah saya tulis ada yang kurang atau ada yang salah, silahkan berikan masukan, komentar dan sarannya. Hanya kepada Allah saya berharap kemanfaatan dan hidayah. Astaghfirullah Al-‘Adhim, amiin....

Comments


EmoticonEmoticon