Satu-Satunya Kota Yang Paling Berkah Di Dunia - Mujib's Blog

Satu-Satunya Kota Yang Paling Berkah Di Dunia


Dalam kehidupan sehari-hari, seorang yang tahu makna kebaikan tentunya akan mengharap apa yang dinamakan berkah. Bagaimana tidak, sedangkan keberkahan itu selalu memberi kemanfaatan bagi orang yang mendapatkannya. Di dunia  ini banyak sekali kota-kota yang megah, seperti Amerika, Inggris, Belanda dan seterusnya. Namun ada satu kota di dunia ini yang oleh Allah swt di beri kemegahan dan keberkahan paling banyak di dalamnya. Ketahuilah, bahwa kota yang dimaksudkan adalah kota Mekah Mukarramah.

Mekah adalah kota yang berada di bagian Barat Kerajaan Arab Saudi, sebelah utaranya terdapat kota Madinah al-Munawarah dan sebelah timurnya terletak kota Najed serta Riyadh. Kota ini memilki struktur geologi yang sulit yakni kota Mekah al- Mukarramah berada pada ketinggian kurang lebih 300 meter dari atas permukaan laut.

Mekah Al-Mukarramah merupakan kota yang terpadat penduduknya dari ketiga daerah Kerajaan Arab Saudi, berdasarkan hasil sensus penduduk mencapai satu juta lebih serta luas pemukiman kota ini mencapai 6,5 hektar. kota ini biasa dijadikan tempat beribadah haji, dimana Kawasan Jeddah di jadikan sebagai akses pintu utama baik dari jalur darat, udara maupun laut bagi oranng-orang yang ingin melaksanakan ibadah haji maupun umrah serta berbagai kepentingan lainnya dari negara lain, seperti perdagangan antar industri dan kepentingan administratif.

Tidak ada suatu kota di permukaan bumi yang kebaikan satu diberi pahala seratus ribu kebaikan kecuali kota Mekah. Barangsiapa yang melaksanakan shalat satu kali di dalamnya maka pahalanya akan di angkat ke langit dan di rubah menjadi pahala seratus ribu shalat. Barangsiapa yang berpuasa satu hari di Mekah maka di tulis dalam buku amal perbuatan dengan pahala seratus hari puasa. Baransiapa bersedekah satu dirham di Mekah maka dalam buku catatan amal perbuatan akan di tulis pahala sedekah seratus ribu dirham. Barangsiapa membaca Al-Qur’an hingga hatam satu kali maka dalam buku catatan amal perbuatan akan ditulis pahala seratus ribu kali hatan Al-Qur’an. Barangsiapa membaca tasbih satu kali di Mekah maka dalam buku catatan amal perbuatan akan di tulis dengan pahala membaca seratus ribu tasbih.

Ada riwayat yang mengatakan “Barangsiapa melaksanakan shalat sunah di belakang makam Ibrahim dua reka’at maka dosanya yang telah lewat di ampuni dan di beri pahala sejumlah orang yang shalat dibelakangnya bahkan masih dilipat gandakan lagi, di selamatkan dari kedahsyatan hari kiamat. Allah swt juga memerintahkan kepada seluruh malaikat untuk memintakan ampun padanya hingga hari kiamat.”

Di Mekah ada lima belas tempat yang mustajab untuk memanjatkan do’a :
1 Di dalam Ka’bah
2 Hijr Ismail
3 Hajar Aswad
4 Rukun Yamani
5 Di bawah Talang Mas Ka’bah
6 Multazam
7 Di belakang Makam Ibrahim
8 Di sumur Zam-zam
9 Di Gunung Shofa
10 Di Marwah
11 Arafah
12 Mas’aril Haram
13 Di temapat pelemparan Jumrah
14 Jumrah Wusta
15 Aqabah (Jumrah Kubra)

Al-Yafi’i pernah bercerita dari Sahal bin Abdillah berkata : “pergaulan seorang wali dengan manusia adalah kehinaan. Jarang sekali akau berjumpa dengan seorang wali kecuali menyendiri.” Sesungguhnya Abdullah bin Shalih adalah lelaki yang memiliki keistimewaan tersendiri, jarang sekali dimiliki oleh orang lain. Ia senantiasa lari dari pergaulan orang banyak, kesenangannya mengembara dari satu kota ke kota lain sehingga sampailah ia di kota Mekah, kemudian ia bertempat tinggal di sana dalam waktu yang cukup lama. Akau berkata kepadanya “sungguh lama kamu bertempat tinggal di Mekah ?” kemudian ia menjawab pertanyaanku “untuk apa aku tidak bertempat disini, aku belum pernah melihat kota yang banyak turun rahmat dan berkah melebihi kota ini. Banyak Malaikat pagi dan sore terus berdatangan kesini, sungguh aku telah melihat beberapa keanehan, aku melihat para Malaikat melakukan Tawaf dengan rupa yang berbeda, tidak pernah putus. Bila aku mau mengatakannya kepada orang lain maka akan banyak akal yang menganggap remeh terhadapnya bahkan banyak pula yang tidak mempercayainya.”

Aku (Sahal bin Abdullah) berkata kepadanya “Aku mohon padamu dengan nama Allah swt hendaklah kamu memberi tahu aku tentang keanehan yang kamu lihat” kemudian dia berkata “setiap wali yang melewati jalan yang lurus akan datang kesini setiap malam jum’at, mereka tidak akan ketinggalan untuk menghadirinya, jadi aku bertempat tinggl disini bermaksud untuk melihat orang-orang seperti itu. Sungguh aku pernah melihat seorang lelaki bernama Malik bin Al-Qasim Al-Jabali yang datang sedang tangannya masih kotor lantaran sisa makanan.”

Aku berkata padanya “Sesungguhnya engkau baru saja makan ?” lantas dia menjawab “Astaghfirullah, sesungguhnya sejak satu minggu aku belum makan, aku baru memberi makan kepada ibuku kemudian cepat-cepat pergi kesini untuk mengikuti shalat fajar berjamaah.” Padahal jarak antara Mekah dan tempat kediamannya sekitar tujuh ribu kilo.

Aku (Sahal bin Abdullah) berkata “aku sendiri pernah melihat masalah kedatangan para wali itu dari Syaikh Al-Bakri yang lama bertempat tinggal di Mekah, semoga Allah swt memberikan manfaat dan berkah atas doanya, dan kelak di padang mahsyar dikumpulkan di bawah naungan benderanya.
Pada suatu malam Ramadlan, guruku Syaikh Muhammad Al-Bakri duduk di Masjidil Haram menghadap ke Ka’bah sekitar tahun 966 H. Ketepatan pada waktu itu aku dan beberpa orang sedang duduk disampingnya, kemudian guruku berdiri dengan sopan dan kamipu ikut berdiri. Aku tidak melihat sesuatu yang mengharuskan kemi melakukan yang demikian dan aku juga tidak melihat orang yang datang, kemudian duduk lagi seperti biasa.

Aku bertanya kepada salah satu teman akrab tentang sikap guruku yang demikian. Kemudian temanku menjawab “Sesungguhnya para wali Allah swt senantiasa hadir di Mekah dan berkumpul dengan wali yang lain, dan berdirinya guru kita adalah untuk menyambut kedatangan mereka.
Semoga Allah swt senantiasa memberikan kemanfaatan kepada kita dimanapun kita berada... amiin...

Comments


EmoticonEmoticon